Ulat Tanah (Agrotis sp.)
Ilmupedia.web.id - Ulat
tanah (Agrotis sp.) adalah salah satu hama penting bagi beberapa
tanaman budidaya seperti kacang tanah, kentang, tembakau, cabai, tomat,
bawang, kubis, jagung, kentang, dan lain sebagainya. Hama yang dalam
bahasa Inggris-nya dikenal dengan istilah Cut Worms ini, sering
menimbulkan beberapa masalah dalam usaha budidaya pertanian Indonesia,
baik itu di pembibitan tanaman perkebunan maupun dalam budidaya tanaman
hortikultura. Kendatipun demikian, sebetulnya tidak semua spesies ulat
tanah dapat menjadi hama, karena tak jarang mereka juga menjadi
makroflora tanah yang baik untuk memperbaiki sifat-sifat tanah.
Indonesia,
beberapa spesies ulat tanah yang dapat menyebabkan kerusakan pada
tanaman hanya ada 3 jenis yakni Agrotis Ipsilon, Agrotis Segetum, dan
Agrotis interjection.
- Ulat Agrotis Ipsilun berwarna coklat tua hingga kehitaman dengan tampilannya agak mengkilap dan dilengkapi dengan garis coklat pada ke dua sisinya.
- Ulat Agrotis Segetum berwarna colat tua sampai hitam,
- Ulat Agrotis Interjection berwarna coklat muda dengan garis-garis membujur pada hampir seluruh tubuhnya.
Semua
spesies ulat tanah tersebut hidup dilapisan tanah atas dan sangat rakus
memakan batang pokok tanaman yang diserang. Ketika siang hari, ulat
tanah bersembunyi di dalam tanah tersebut, dan ketika malam hari ulat
ini baru mulai menyerang tanaman yang dibudidayakan. Karena sasaran
serangnya adalah batang pokok tanaman, gejala yang ditimbulkan pun
sangat mudah diidentifikasi. Gejala tersebut adalah rusaknya atau bahkan
terpotongnya batang pokok tanaman yang diserang. Potongan terletak
tepat diatas permukaan tanah
Hama
ini umumnya dikendalikan secara kimia dengan penggunaan insektisida
kontak atau lambung seperti Decis 2,5 EC dan Thiodan 35 EC. Sedangkan
untuk memperoleh hasil pengendalian yang optimal, pengendalian dapat
dlakukan dengan memfumigasi tanah menggunakan fumigan kimia seperti
Basamid G atau Furadan G.
Belum ada Komentar untuk "Ulat Tanah (Agrotis sp.)"
Posting Komentar