Ilmupedia.web.id - Sebagian
lahan rawa khususnya pada musim kemarau mengalami kekurangan air dan
air yang tersedia juga mempunyai kualitas sangat jelek. Namun demikian,
saat lahan-lahan yang tidak dapat ditanami, lahan rawa mempunyai
kesempatan untuk ditanami. Teknologi off season di lahan rawa pasang
surut tipe C adalah teknologi pemberian air lahan rawa pasang surut
(pH<3) yang telah diperbaiki dengan bahan ameliorant (dolomite dan
pupuk) melalui irigasi tetes yang dibantu dengan pipa (selang).
Teknologi
ini digunakan pada MK II (Juli-September) untuk tanaman musim tersebut
kualitas air (pH<3) tidak dapat digunakan untuk mengairi tanaman.
Komponen rancangan sistem fertigasi ini terdiri dari penampung air,
jaringan pipa utama, jaringan pipa pembagi yang dilengkapi dengan alat
pemberi air (emitter). Pemberi air dibuat dengan cara melubangi selang
plastik dengan alat pelubang dari besi ukuran 3/16 inci, kemudian pada
lubang tersebut dipasang selang plastic ukuran ¼ inci yang dirangkai
dengan selang yang lebih kecil ukuran 3/16 inci dan 3/32 inci, pada
ujungnya dipasang lagi selang yang paling kecil yaitu 1/16.
Drum
penampung air dipasang pada rak setinggi 1m dari permukaan tanah,
kemudian dihubungkan dengan pipa jaringan irigasi tetes. Air mengalir
secara gravitasi ke jaringan pipa pembagi hingga ke alat pemberi air
(emitter). Untuk penyiraman tanaman sayuran di musim kemarau diperlukan
perbaikan kualitas air dengan menambah bahan ameliorant dan
penggunaannya melalui irigasi tetes dapat menghemat kebutuhan air serta
menurnkan dosis NPK yang diaplikasikan pada tanaman cabai .
Tenknologi Fertigasi Off Season di Lahan Rawa
4/
5
Oleh
Admin