Pengolahan lahan pada Tanaman Cabai pada Musim Hujan
Ilmupedia.web.id - Pengolahan lahan pada Tanaman Cabai pada Musim Hujan
Langkah-langkah
pengolahan lahan untuk tanaman cabai secara intesif pada musim hujan
meliputi pembersihan lahan yang akan digunakan utnuk penanaman,
pembajakan atau pencangkulan lahan, dan pembuatan bedengan kasar.
A. Pembersihan lahan
Pembersihan
lahan areal penanaman cabai terutama dilakukan terhadap rumput-rumput
liar atau gulma yang dapat meningkatkan kelembapan areal kebun.
Pembersihan juga dilakukan terhadap tanaman keras lainnya yang dapat
menggangu tanaman cabai, terutama yang bisa menghambat sinar matahari.
Pembersihan lahan dapat digunakan cara manual dengan tangan atau dengan
bulldozer jika lahannya luas dan memiliki banyak tanaman tahunan. Rumput
dan tanaman gulma lainnya (kecuali yang berpotensi sebagai inang
cendawan atau bakteri dan yang bisa tumbuh menjadi gulma, seperti rumput
teki dan pisang) bisa dibiarkan menumpuk di lahan atau dibakar. Bekas
tanaman keras atau batu-batu harus disingkirkan agar tidak menggangu
perakaran tanaman cabai.
B. Pembajakan atau Pencangkulan
Lahan
yang sudah selesai dibersihkan bisa langsung dibajak atau dicangkul
dengan kedalaman sekitar 30-40 cm. Sewaktu dilakukan pencangkulan ini,
rumput dan sisa tanaman lunak yang dibiarkan menumpuk sewaktu dilakukan
pembersihan lahan bisa dicampur sekaligus dengan tanah sehingga membusuk
dan dapat menjadi pupuk. Tujuan pencangkulan ini adalah untuk membalik
tanah dan mengubah struktur tanah yang tadinya padat atau keras menjadi
gembur atau remah sehingga akar cabai dapat dengan mudah menembus tanah
dan mengambil zat makanan.
C. Pembuatan Bedengan
Tanah
yang sudah dicangkul sebaiknya didiamkan terkena sinar matahari selama
kurang lebih 2 minggu supaya terjadi pertukaran udara dan bibit penyakit
atau hama yang berada di dalam tanah hilang. Setelah dua minggu tanah
terjemur, pembuatan bedengan dapat langsung dibuat. Tujuan pembuatan
bedengan agar tanaman cabai tidak tergenang air pada musim hujan.
Bedengan untuk penanaman pada musim hujan harus dibuat lebar karena pada
musim hujan sinar matahari tidak optimal sehingga kondisi kebun akan
menjadi lembab. Jarak antar bedeng yang ideal sebaiknya 75-100 cm dengan
lajur bedengan menghadap ke arah utara selatan.
Tinggi bedengan minimal 50 cm dan lebar 110-120 cm. Panjang bedengan diusahakan tidak terlalu panjang (rata-rata 10-12 m atau tergantung pada kondisi lahan) untuk mempermudah perawatan dan pembuangan air. Untuk membentuk bedengan yang rapi dan mempermudah pekerjaan, sebelum membuat bedengan sebaiknya dibuat plot-plot dengan menggunakan tali (raffia atau benang kasur) dengan ukuran panjang, lebar, dan tinggi sesuai dengan ukuran yang kita kehendaki. Pembentukan bedengan dilakukan dengan menggunakan cangkul dengan cara menaikkan tanah di luar plot untuk bedengan. Berbarengan dengan pembentukan bedengan ini, pemupukan dengan menggunakan pupuk kandang atau kompos bisa sekaligus dilakukan.
Tinggi bedengan minimal 50 cm dan lebar 110-120 cm. Panjang bedengan diusahakan tidak terlalu panjang (rata-rata 10-12 m atau tergantung pada kondisi lahan) untuk mempermudah perawatan dan pembuangan air. Untuk membentuk bedengan yang rapi dan mempermudah pekerjaan, sebelum membuat bedengan sebaiknya dibuat plot-plot dengan menggunakan tali (raffia atau benang kasur) dengan ukuran panjang, lebar, dan tinggi sesuai dengan ukuran yang kita kehendaki. Pembentukan bedengan dilakukan dengan menggunakan cangkul dengan cara menaikkan tanah di luar plot untuk bedengan. Berbarengan dengan pembentukan bedengan ini, pemupukan dengan menggunakan pupuk kandang atau kompos bisa sekaligus dilakukan.
Belum ada Komentar untuk "Pengolahan lahan pada Tanaman Cabai pada Musim Hujan"
Posting Komentar