Ilmupedia.web.id - Suweg
merupakan nama jawa dari tanaman Amorphophallus companulatus. Di
Madura, tanaman suweg diberi dengan nama sobek, sementara di daerah
Timor Timur, suweg diberi nama bawu.
Suweg
merupakan tanaman dari keluarga Araceae yang memiliki batang yang semu.
Daun suweg termasuk daun tunggal yang terpecah-pecah dengan tangkai
daun yang tegak dan langsung keluar dari umbinya. Tangkai berwarna
hijau-putih, berbintil-bintil dan memiliki panjang hingga 150 cm. suweg
berasal dari Afrika kemudian menyebar ke kepulauan pasifik, Jepang, dan
juga Cina.
Suweg
memiliki bunga yang indah berwarna merah keunguan dan bercampur dengan
kuning. Berukuran besar, berbentuk kerucut, dan memiliki bau khas yang
dapat tercium hingga radius 50 meter. Bunga suweg tumbuh di atas umbi
yang terdiri atas bunga seludang dan juga tongkol. Suweg berbunga
setahun sekali dengan umur bunga yang hanya satu bulan. Setelah bunga
layu, tanaman suweg akan bersemi kembali. Batang muda mulai tumbuh pada
umbi yang sebelumnya ditumbuhi bunga. Setelah berumur Sembilan bulan,
tanaman suweg akan memiliki organ tangkai daun dan daun yang sudah utuh.
Umbi suweg memiliki bnejolan-benjolan yang tidak rata yang merupakan
calon tunas yang ketika dipisah dan ditanam kembali akan menghasilkan
tanaman suweg baru.
Tempat Tumbuh
Suweg
dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah termasuk tanah kapur, tanah
merah, tanah lempung, tanah hitam, ataupun tanah berpasir. Ada daerah
pedesaan yang masih banyak menanam suweg, suweg banyak ditanam diantara
tanaman kayu seperti jati ataupun mahoni dan tahan terhadap naungan. Di
Daerah Istimewa Yogyakarta, suweg banyak dijumpai di tanah kapur seperti
Gunung Kidul atau Kulon Progo dan daerah berpasir di Parangtritis.
Suweg dapt dikembangkan di daerah bertanah lincat seperti pada sebagian
daerah aliran sungai progo. Suweg dapat tumbuh optimal pada ketinggian
daratan 200-600 mdpl.
Budidaya Tanaman Suweg
Suweg
ditanam berasal dari tunas-tunas yang banyak keluar dari umbi. Bibit
ditanam pada musim penghujan. Sebelum ditanam, tanah digemburkan
terlebih dahulu baru setelah itu dibuat lubang tanam yang seukuran
dengan bibit yang akan ditanam. Setelah bibit ditanam, tunas suweg
ditimbun kembali dengan tanah atau juga dengan seresah dedaunan yang
juga berfungsi sebagai pupuk. Suweg termasuk tanaman yang suka naungan
sehingga penanaman sebaiknya dilakukan di bawah tegakan pohon seperti
sawo ataupun nangka. Penggemburan tanah perlu dilakukan secara rutin
untuk memudahkan umbi dalam melakukan pertumbuhan sehingga hasilnya
dapat berukuran besar. Di beberapa daerah, tahun pertama umbi tidak
dipanen tetapi hanya dibalik posisinya. Pada tahun kedua, barulah umbi
suweg dipanen. Cara ini diyakini dapat meningkatkan ukuran umbi secara
signifikan.
Saat
pergantian msim hujan ke musim kemarau, daun tanaman suweg mulai
menguning dan mongering. Jika tangkai daun sudah rebah, tanaman suweg
hendakna dipanen sesegera mungkin. Jika umbi tidak segera dipanen,
banyak masyarakat yang percaya bahwa suweg akan memberikan rasa gatal
ketika dikonsumsi.
Pemanfaatan Tanaman Suweg
Pada
zaman penjajah jepang, banyak masyarakat yang disuruh menanam suweg dan
hasilnya dibawa ke jepang. Di jepang suweg digunakan sebagai bahan
pembuatan pelumas pesawat terrbang. Akan tetapi, dari studi literature
yang ada, umbi tanaman suweg lebih banyak digunakan sebagai bahan baku
pembuatan makanan daripada sebagai bahan pelumas pesawat terbang. Suweg
merupakan bahan pangan yang mengandung glukomannan yang merupakan bahan
baku pembuatan makanan jepang yang disebut konjaku.
Di
beberapa wilayah di Indonesia, suweg merupakan makanan cadangan pertama
setelah nasi. Hal ini karena ketika terjadi paceklik yang diakibatkan
oleh lengkanya beras dan umbi umbi yang lain belum dapat dipanen, hanya
tanaman suweg yang dapat dipanen pertama kali. Suweg juga dapat
digunakan sebagai lauk dengan mencampurkannya dengan santan ataupun
kerupuk.
Suweg
menghasilkan tepung makanan yang bersifat khas yaitu dapat mengkristal
membentk struktur serat yang halus, larut dalam air dingin, dan
membentuk massa sangat kental (tepung Mannan). Tepung mannan dapat
diunakan untuk menurunkan demam. Di Jepang, tepung mannan digunakan
sebagai bahan baku pembuatan jelly konjaku dan dry siratake.
Pengenalan Suweg (Amorphophallus companulatus)
4/
5
Oleh
Admin