Pengertian Paradigma, Contoh & Definisi Menurut Para Ahli
Ilmupedia.web.id - Kata
paradigma, yah kata yang sering digunakan oleh berbagai orang-orang
dengan tingkat keilmuan dan wawasan yang terbilang tinggi. Biasanya
orang yang menyebutkan kata demikian juga ditemui oleh para aktivis, dan
berbagai penggerak organisasi.
Begitu
juga berbagai para pejabat pemerintah, khususnya anggota politikus atau
anggota DPR. Kita biasa melihat mereka di berbagai acara televisi atau
di ILC dll. Mereka menggunakan kata paradigma, bukan hanya satu atau dua
orang saja, namun bahkan mereka mungkin sudah selesai persoalan
definisi atau pengertian paradigma seperti yang kita ingin baru
pelajari.
Tentu,
dari waktu dan tempat yang membedakan berbagai orang-orang tersebut
dalam membuat suatu konsep atau wacana ataupun mempersoalkan mengenai
paradigma, yang notabene bukanlagi sesuatu yang penting bagi mereka.
Maksud penulis adalah, para pejabat, politikus ataupun para aktivis
tersebut tidak lagi mempersoalkan mengenai definisi paradigma karena
sudah mereka pahami, makanya mereka menyebut paradigma sesuatu hal yang
biasa-biasa saja dalam setiap penyampainnya.
Namun,
apakah benar pengertian atau konsep paradigma yang dimaksud oleh para
pejabat, politik, aktivis dan penggerak organisatoris tersebut?..
Mungkin. Pasalnya, saat ini beberapa orang yang berada dalam lingkup
pejabat, politikus, aktivis dan penggerak organisatoris ada yang
berangkat dari nol atau memperdalam ilmunya kemudian menanjak naik, dan
ada juga yang tak tahu apa, cuman karena punyai duit makanya bisa
menang.
Hal
tersebut, tidak dapat kita pungkiri untuk saat ini. Tentu, jika konsep
paradigma mereka dipertanyakan, bisa jadi ada yang benar dan ada juga
yang salah atau teman-teman juga dapat membenturkan konsep paradigma
dalam artikelsiana secara kompleks atau keseluruhan dengan konsep
paradigma yang anda temui diluar sana, baik itu pejabat, politikus,
aktivis dan penggerak organisatoris.
Mereka
tentu adalah orang yang suka berdiskusi dan menyukai berbagai ilmu,
maka dari itu janganlah teman-teman untuk sungkan berdiskusi walaupun
terbilang sederhana, walaupun hanya membahas mengenai pengertian
paradigma, sejarah munculnya paradigma, atau pengertian paradigma
menurut para ahli.
Mengapa
harus takut?.. karena menyampaikan atau berdiskusi merupakan salah satu
amalan yang ketika dilakukan tentu akan bermanfaat bagi kita. Penulis
menuliskan pengertian paradigma, pengertian paradigma menurut para ahli,
dan konsep paradigma tidak main-main, karena pembahasan paradigma yang
menurut analisa penulis telah jauh menyimpang. Apalagi ketika penulis
menyimak berbagai perkataan para pejabat atau politikus yang dapat
penulis katakan adalah pejabat, politikus karbitan.
Olehnya
itu, marilah kita sampaikan kebenaran, apalagi menyangkut hal dasar
yakni paradigma. Mungkin teman-teman pernah mendengar kata seperti ini,
bangunan dasarlah yang menentukan kelak bentuknya seperti apa. Lihatlah
rumah, lihatlah pondasinya, tentu teman-teman dapat mengetahui berapa
jumlah kamar, dimana wcnya disini ada ruangan untuk itu dan ini. Seperti
itulah maksud penulis.
Ketika
konsep atau pengertian paradigma salah, dapat dikatakan orang-orang
tersebut, hanya asal mengungkapkan saja tentang paradigma. Namun, hal
tersebut jangan kita biarkan dan jangan kita permalukan, mengapa?..
karena sudah menjadi kewajaran bahwa yang tahu, harus memberitahu, dan
yang tidak tahu, harus mengetahui, dan yang pura-pura tahu, harus
benarkan. Berikut informasi paradigma yang dapat anda lihat dibawa ini..
Paradigma
Paradigma
dikenal sebagai bukti empiris yang valid merupakan arbiter yang ultimed
untuk menyingkap winnowing (keunggulan) diantara paradigma yang
sekaligus memajukan pencapaian penjelasan paling baik secara emperis
dengan yang lain. Subjektifitas tidak berarti anything goes, kreativitas
individual yang saling tidak menghambat kemajuan ilmu pengetahuan.
Paradigma
bersifat incommensurability (dapat dibandingkan) satu langkah lebih
maju daripada teori terdahulu. Hegemoni paradigma kiranya menjaga lebih
baik separate (pemisahan) sehingga paradigma yang kurang diketahui
(dipahami) dapat berkembang mendominasi smug proteksionisme(proteksi
kepuasan) dengan paradigma lama.
Pengertian Paradigma: Apa itu Paradigma?
Istilah paradigma (pardigm) sebagai konsep, pertama diperkenalkan oleh Thomas Kuns dalam bukunya The Structur of Scientific Revolution.
Paradigma merupakan terminologi kunci dalam model perkembangna ilmu
pengetahuan yang diperkenalkan oleh Kuhn. Selanjutnya kembali
dipopulerkan oleh Robert Freidrischs. Dia adalah orang yang pertama
merumuskan pengertian paradigma secara lebih jelas.
Paradigma
adalah Seperangkat konsep yang berhubungan satu sama lain secara logis
membentuk suatu kerangka pemikiran. Paradigma adalah suatu cara pandang
mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memaknai, menyikapi serta
memilih tindakan atas fenomena yang ada. Paradigma merupakan suatu
diagram atau kerangka berpikir yang menjelaskan suatu fenoma. Paradigma
mengandung berbagai konsep yang terkait dengan fokus keilmuannya.
Pengertian Paradigma Menurut Para Ahli
1. George Ritzer
Menurut
George Ritzer bahwa pengertian Paradigma adalah suatu cara pendekatan
investigasi suatu objek atau titik awal mengungkapkan point of view,
formulasi suatu teori, mendesign pertanyaan atau refleksi yang
sederhana. Akhirnya paradigma dapat diformulasikan sebagai keseluruhan
sistem kepercayaan, nilai dan teknik yang digunakan bersama oleh
kelompok komunitas ilmiyah.
2. Longman
Menurut
Longman, bahwa pengertian Paradigma identik sebagai sebuah bentuk atau
model untuk menjelaskan suatu proses ide secara jelas
3. Husain Heriyanto
Menurut
Husain Heriyanto bahwa pengertian Paradigma sebagai seperangkat
asumsi-asumsi teoritis umum dan hukum-hukum serta teknik-teknik aplikasi
yang dianut secara bersama oleh para anggota suatu komunitas ilmiah.
4. George Ritzer
Menurut
George Ritzer bahwa pengertian Paradigma dikenal sebagai bukti empiris
yang valid merupakan arbiter yang ultimed untuk menyingkap winnowing
(keunggulan) diantara paradigma yang sekaligus memajukan pencapaian
penjelasan paling baik secara emperis dengan yang lain. Subjektifitas
tidak berarti anything goes, kreativitas individual yang saling tidak
menghambat kemajuan ilmu pengetahuan. Paradigma bersifat
incommensurability (dapat dibandingkan) satu langkah lebih maju daripada
teori terdahulu. Hegemoni paradigma kiranya menjaga lebih baik separate
(pemisahan) sehingga paradigma yang kurang diketahui (dipahami) dapat
berkembang mendominasi smug proteksionisme(proteksi kepuasan) dengan
paradigma lama.
5. Capra
Menurut
Capra bahwa definisi paradigma adalah kumpulan konsep, nilai, persepsi,
dan praktik yang dimiliki bersama oleh suatu komunitas yang membentuk
suatu visi realtias yang menjadi landasan bagiamana komunitas itu
mengatur dirinya sendiri.
6. Departemen Kesehatan RI
Menurut
Departemen Kesehatan RI, bahwa pengertian paradigma adalah hubungan
teori-teori yang membentuk suatu susunan yang mengukur teori itu
berhubungan dengan satu yang lainnya sehingga mampu menimbulkan suatu
hal yang perlu untuk diselidiki.
7. Ferguson
Menurut
Fegurson bahwa pengertian paradigma adalah pola pikir dalam memahami
dan menjelaskan suatu aspek tertentu dari setiap kenyataan.
Penjelasan Paradigma
Paradigma
merupakan konsep umum yang didefinisikan sebagai pola, cetak biru
ataupun contoh, dan konsep ini penting bagi pemikiran sosial modern
dalam dua konteks. yang pertama adalah penyebaran yang disebut dengan
argumen kasus paradigma dan yang kedua adala karena arti pentingnya
dalam karya yang berpengaruh dari T.S. Khun, The Structure of Scientific Evolutions (1962).
Argumen kasus paradigma dipakai oleh aliran Linguistik: Philosophy dari Oxford pada pertengahan abad ke-20. Argumen demikian dijumpai dalam karya Wittergenstein. Argumen
tersebut diambil dari fakta bahwa sebuah kata diajarkan dengan
referensi pada kasus (paradigma) yang jelas bahwa dari contoh sesuatu
atau keadaan misalnya objek, material, kehendak bebas. yang dirujuk kata
itu harus ada. Ini tampaknya dapat menimbulkan suatu kritik bahwa kita
mungkin didasarkan pada mistifikasi atau ilusi misalnya penggunaan kata penyihir di abad ke-17.
Kuhn menggunakan istilah paradigma dalam The Structure of Scientific Revolution, dan istilah tersebut dianalisis oleh Margaret Masterman, yang kemudia nmembedakan 21 macam makna dari istilah ini dalam buku edisi pertamanya.
Dalam postscript untuk edisi kedua (1970) Kuhn sendiri membedakan dua makna utama
- Seluruh konstelasi keyakinan, nilai, teknik dan sebagainya yang dianut bersama oleh sejumlah komunitas tertentu," yakni sebuah matriks disipliner;
- Sejenis elemen dalam konstelasi tersebut, solusi teka-teki konkret yang dapat menggantikan kaidah eksplisit sebagai basis untuk ilmu normal yakni sebuah contoh.
Contoh kedua makna ini adalah Principia Mathematica (1687) karya Isaac Newton dan New System of Chemical Philosophy (1808)
oleh John Dalton tersebut menyediakan paradigma bagi kerja ilmu
normal-sumber yang akan dieksploitasi, bukan hipotesis untuk diuji-dalam
mengelaborasi dan mengembangkan tradisi keilmuan.
Pada
akhirnya, ketika muncul anomali sampai titik tertentu, akan terjadi
krisis dan periode revolusioner dalam sains akan mengawali lagi
pembentukan paradigma baru sehingga komunitas ilmiah kini bisa lebih
menyatu.
Penjelasan
Khun ini memunculkan banyak literatur sekunder di mana dikatakan
interalia bahwa ilmu normal tidaklah semonolitik yang dideskripsikan
Khun, bahwa klaimnya tentang "Incommensurability" paradigma
berlebihan, bahwa revolusi adalah persoalan yang amat rasional bukan
konversi keyakinan, dan bahwa karyanya lemah karena menyamakan realis
atau idealis secara sistematik.
Di
sini saya akan membahas dua persoalan lagi. Khun di beberapa tempat
menggunakan metafora ilmuwan setelah dia berkarya di dunia yang berbeda.
Kini tampaknya jelas bahwa setelah pergolakan revolusioner maka akan
masuk akal untuk berbicara tentang ilmuwan yang bekerja di dunia sosial
atau kongnitif yang berbeda-beda tetapi mereka masih menjelaskan objek
atau dunia alam yang masih samak yakni, dalam dimensi intransitifnya.
Khun
gagal melihat perbedaan ini yang menyebabkan karyanya mengandung
paradogks. Kedua, di sejumlah tempat Khun merumuskan kriteria untuk
menilai paradigma baru, khususnya sejumlah pemecahan persoalan, akurasi
prediksi, dan sebagainya, akan tetapi dia tidak menyebutnya sebagai
sesuatu yang lebih baik. Ini tampaknya keliru.
Pertama
ini mengabaikan kemungkinan regresi historis. Kedua ini mengabaikan
pertimbangan bahwa realtivisme epistemik mungkin bergandengan dengan
rasionalisme (misalnya dikatakan oleh realis kritis). Kriteria Khun
untuk keterlambatan historis sebenarnya adalah kriteria (parsial) untuk
pilihan rasional.
Demikianlah
informasi mengenai Paradigma. Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan
menambah pengetahuan kita. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.
Daftar Bacaan:
Austin, J. 1961. Philosophical Papers.
Bhaskar, R. 1989: Reclaining Reality, terutama Bab 3.
Gellner, E. 1968. Words and Things.
Kuhn, T.S. 1962 (1970): The Structure of Scientific Revolutions, 2nd edn.
Lakatos, I. 1970: Falsfication and the methodology of scientific research programmes.
Dalam Criticism and the Growth of Knowloedge, ed. I. Lakatos dan A. Musgrave. Longman, Longman Dictionary Of American English, cet. 3, (China: Morton Word Processing Ltd., 2002), hal. 577 .
Husain Heriyanto, Paradigma Holistik Dialog Filsafat, Sains,dan Kehidupan Menurut Shadra dan Whitehead, (Jakarta Selatan: Teraju, 2003), hal. 28
7George Ritzer, Sosiologi Pengetahuan Berparadigma Ganda, terj. Alimandan, cet. 5, (Jakarta: Rajawali Press, 2004), hal.7
Belum ada Komentar untuk "Pengertian Paradigma, Contoh & Definisi Menurut Para Ahli"
Posting Komentar