Reproduksi Jamur (Fungi) Vegetatif dan Generatif
Ilmupedia.web.id - Reproduksi Jamur (Fungi)| Reproduksi
jamur terjadi secara vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual).
Biasanya tumbuhan jamur bereproduksi secara generatif yang merupakan
reproduksi darurat yang dilakukan jika terjadi perubahan pada kondisi
lingkungannya. Reproduksi yang dilakukan secara generatif menghasilkan
keturunan yang memiliki beragam genetik yang lebih tinggi dibandingkan
reproduksi yang dilakukan secara vegetatif. Dari adanya variasi genetik
tersebut memungkinkan akan menghasilkan keturunan yang lebih adaptif
jika terjadi perubahan kondisi pada lingkungannya.
A. Reproduksi Secara Vegetatif - Reproduksi
dengan vegetaitf pada jamur merupakan jamur bersel satu yang dilakukan
dengan cara pembentukan tunas yang akan tumbuhan menjadi sebuah individu
baru. Selain itu reproduksi secara vegetatif pada jamur multiseluler
yang dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut...
- Fragmentasi (pemutusan) hifa. Potongan hifa yang terpisah kemudian akan tumbuhan menjadi jamur baru
- Pembentukan spora aseksual. Spora aseksual dapat berupa sporangiospora atau konidospora.
Pada beberapa jenis jamur yang sudah dewasa akan menghasilkan sporangiosfor
(tangkai kotak spora). Di ujung sporangiofor terdapat sporangium (kotak
spora). Sedangkan dalam kotak spora akan terjadi pembelahan sel secara
mitosis yang menghasilkan banyak sporangiospora dengan kromosom haploid
(n). Sedangkan pada jamur yang lainnya jika sudah dewasa dapat
menghasilkan konidiofor (tangkai konidium). Pada ujung konidiofor
terdapat konidium (kotak konidiospora). Dalam konidium akan terjadi
pembelahan sel yang dilakukan secara mitosis dengan menghasilkan bnayak
konidiospora dengan berkromosom haploid (n). Baik sporangiospora maupun
konidiospora, jika jatuh pada tempat yang cocok akan tumbuh menjadi hifa
baru yang haploid (n).
B. Reproduksi Secara Generatif - Reproduksi
jamur dengan generatif (seksual) dilakukan terlebih dahulu dengan
pembentukan spora seksual melalui peleburan antara hifa yang memiliki
jenis berbeda. Mekanisme reproduksi secara generatif adalah sebagai
berikut...
- Hifa (+) dan Hifa (-), masing-masing akan berkromosom haploid (n), dengan berdekatan membentuk gametangium. Gametangium adalah organ yang dapat menghasilkan gamet pada tumbuhan yang memiliki tingkat rendah.
- Gametangium mengalami plasmogami (peleburan sitoplasma) yang membentuk zigosporangium dikariotik (heterokariotik) dengan pasangan nukleus yang kromosom haploid yang belum bersatu. Pada zigosporangium memiliki lapisan yang dinding selnya tebal dan kasar dalam bertahan pada kondisi yang buruk atau kering.
- Jika kondisi lingkungan membaik akan menjadi kariogami (peleburan inti) sehingga zigosporangium memiliki inti yang berkromosom diploid (2n)
- Inti diploid (2n) zigosporangium segera mengalami pembelahan yang secara mitosis akan menghasilkan zigospora haploid (n) didalam zigosporangium.
- Zigospora haploid (n) akan berkecambah membentuk sporangium yang berangkai pendek dengan kromosom haploid (n).
- Sporangium haploid (n) akan menghasilkan spora-spora yang haploid (n). Spora-spora ini akan memiliki keanekaragaman genetik.
- Jika spora-spora haploid (n) jatuh pada tempat yang cocok, hal ini akan terjadi kecambah (germinasi) yang menjadi sebuah hifa jamur yang haploid (n). Hifa tersebut akan tumbuh dengan membentuk jaringan miselium yang semuanya haploid (n).
Demikianlah informasi seputar Reproduksi Jamur (Fungi).
Semoga teman-teman dapat menerima dan dapat bermanfaat bagi kita semua
baik itu reproduksi secara vegetatif (aseksual) dan reproduksi secara
generatif (seksual). Jangan lupa yah buat SHARE atau bagikan
melalui sosmed teman-teman gunakan atau dapat juga klik dibawah ini...
agar semua orang dapat dengan mudah menemukan reproduksi jamur (fungi). Jangan lupa yah :) . Sekian dan terima kasih. "Salam Berbagi Teman-Teman".
Belum ada Komentar untuk "Reproduksi Jamur (Fungi) Vegetatif dan Generatif"
Posting Komentar