Ilmupedia.web.id - Keji
beling dengan nama ilmiah Strobilanthes crispus sering juga disebut
dengan istilah kaca beling, ngikilo, keci beling, enyah kilo, picah
beling. Tanaman ini tumbuh liar dan sangat mudah dijumpai di seluruh
wilayah Indonesia.
Keji
beling merupakan salah satu tanaman herbal yang dapat digunakan sebagai
obat tradisional alami untuk mengobati berbagai macam penyakit.
Meski
mampu tumbuh subur dan banyak dijumpai di Indonesia, namun tanaman keji
beling tidak berasal dari negeri ini, melainkan dari Madagaskar.
Tanaman ini ditemukan oleh Thomas Anderson (1832-1870).
Klasifikasi
Ilmiah Keji Beling Divisi : Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae,
Kelas : Dicotyledonae, Ordo : Solanales, Familia : Acanthaceae, Genus :
Strobilanthes , Spesies : Strobilanthes crispus .
Tanaman
keji beling tumbuh dengan mudah pada daerah berketinggian 0-1000 mdpl.
Seperti tanaman terna lainnya, tanaman keji beling terdiri dari bagian
akar, batang, daun, dan bunga. Dimana akar tanaman ini berwarna putih
kekuningan, berbentuk tunggang dan serabut. Tanamannya menyerupai rumput
besar dengan batang berbentuk bulat, beruas dengan diameter 0,2-0,7 cm.
Saat masih muda, kulit batang keji beling berwarna ungu berbintik
hijau, kemudian berubah menjadi cokelat saat telah dewasa. Tepi daunnya
bergerigi, dengan ditumbuhi bulu-bulu halus pada seluruh daun. Satu
helai daun keji beling memiliki panjang 2-5 cm, serta berwarna hijau.
Daun tanaman ini berbentuk bulat telur. Perkembangbiakan tanaman ini
terjadi pada waktu tertentu yang ditandai dengan keluarnya bunga di
saat-saat tertentu, dan terjadi setelah tanaman dewasa.
Kandungan
Keji Beling. Tanaman Keji beling mengandung kalsium karbonat dan
mineral sangat tinggi, seperti : kalium 51%, kalsium 24%, natrium 24%,
ferum 1%, fosfor 1%. Selain itu, tanaman ini juga mengandung asam
silikat, katekin, tannin dan kafeina yang terdapat pada daun. Kandungan
daun keji beling yang lain, diantaranya adalah vitamin C, B1, B2.
Kandungan kalium pada tanaman keji beling berfungsi melancarkan kencing
dan penghancur batu dalam empedu, ginjal, dan kandung kemih. Adanya
kandungan kalsium menyebabkan tanaman ini sangat bermanfaat dalam
membantu proses pembekuan darah, mempertahankan fungsi membran sel,
serta berperan sebagai katalisator berbagai proses biologi dalam tubuh.
Kandungan
natriumnya berfungsi meningkatkan cairan ekstra seluler untuk
meningkatkan volume darah. Sedangkan asam silikat berfungsi mengikat
air, minyak, dan senyawa-senyawa non-polar lainnya. Manfaat Keji Beling
Kandungan keji beling seperti disebutkan di atas sangat dibutuhkan oleh
tubuh manusia, terutama untuk mengobati berbagai macam penyakit, dari
penyakit berat seperti kanker, ginjal, asma, diabetes melitus atau
kencing manis, tumor, dan sebagainya sampai penyakit ringan seperti
gatal terkena ulat, semut, dll. Di Malaysia, daun tanaman ini telah
digunakan sebagai herbal tradisional untuk merawat kanker, diabetes
melitus, serta digunakan sebagai agen diuretik.
Mengenal Tanaman Keji Beling
4/
5
Oleh
Admin