Ilmupedia.web.id - Setiap
bayi tentu saja pernah mengalami muntah. Ada yang mengalaminya sesekali
dan ada juga yang muntah setiap kali mengonsumsi apa pun. Muntah pada
bayi itu bukanlah sesuatu yang mesti orang tua cemaskan, meskipun
demikian tak ada salahnya untuk bisa mewaspadai keadaan tersebut.
Muntah pada bayi bisa termasuk sebagai reaksi yang normal. Akan tetapi
hal tersebut dapat juga menjadi pertanda bahwa bayi anda sedang
mengalami kondisi yang serius.
Muntah Pada Bayi
Muntah Normal Bayi
Merupakan
sesuatu yang biasa bagi bayi mengalami muntah, terutama ketika usianya
masih beberapa minggu. Di usianya tersebut, bayi sedang berusaha untuk
menyesuaikan diri dengan makanan. Muntah jenis ini kerapkali disebut
gumoh. Biasanya si Kecil akan gumoh sesudah meminum susu. Proses minum
susu yakni setelah si Kecil menelan susu, susu akan melewati bagian
belakang mulut, turun ke kerongkongan, dan diteruskanlah ke lambung. Di
antara kerongkongan dan lambung, ada cincin otot. Pada cincinc ini
menjadi pintu masuk susu ke lambung. Setelah susu masuk ke lambung,
cincin ini akan segera menutup. Akan tetapi jika cincin ini tak menutup
dengan sempurnna maka susu bisa kembali lagi ke kerongkongan. Kemudian
terjadilah gumoh. Dalam ilmu medis biasa disebut refluks. Di usia yang
masih beberapa minggu, bayi akan rentan mengalami refluks karena ukuran
lambungnya masih kecil. Pada usia ini juga cincin otot belum dapat
bekerja secara sempurna. Biasanya, cincin ini akan tumbuh kuat ketika
bayi berumur sekitar 4 sampai 5 bulan. Pada masa ini dia mungkin sudah
berhenti mengalami gumoh. Selain hal di atas, si Kecil juga dapat
muntah saat dia menangis atau batuk-batuk secara berlebihan. Kemungkinan
anda sering melihat si Kecil muntah karena ini pada tahun-tahun
pertamanya.
Muntah Abnormal Bayi
Muntah pada bayi yang tak normal dapat berhubungan dengan keadaan kesehatan si Kecil. Berikut beberapa penyebabnya:
- Keracunan makanan.
- Infeksi virus atau bakteri.
- Infeksi saluran pernapasan.
- Infeksi telinga.
- Pneumonia
- Radang usus buntu.
- Stenosis pilorus (cincin otot antara lambung dan usus terlalu tebal sehingga menutup dan makanan tidak dapat lewat).
- Meningitis.
Tanda-tanda bahwa bayi anda sedang mengalami muntah abnormal yaitu:
- Muntahan bayi Anda berwarna hijau. Kondisi ini bisa menjadi pertanda bayi Anda mengalami gangguan pada ususnya.
- Dia terlihat sangat kesakitan.
- Muntah yang diiringi pembengkakan perut
- Muntah lebih dari sekali setelah mengalami cedera. Hal ini kemungkinan bisa menjadi pertanda gegar otak.
- Terdapat darah pada muntahannya. Jika hanya sedikit, Anda tidak perlu khawatir karena itu normal terjadi. Namun jika banyak atau terus menerus ada darah, bawa ke dokter
- Dia muntah secara hebat dan terus-menerus
- Muntah yang diiringi menguningnya kulit dan mata bayi. Kondisi ini bisa menjadi tanda bahwa bayi Anda mengalami jaundice atau sakit kuning.
Cara Mengatasi Muntah Pada Bayi
Untuk
dapat mengatasi muntah yang norma, maka anda tidak usah membawanya ke
dokter atau memberikan obat-obatan khusus. Cukup berikan dia cairan
supaya terhindar dari dehidrasi. Jadi anda tidak usah khawatir secara
berlebihan karena muntah yang normal biasanya tak akan berpengaruh pada
kondisi kesehatan si Kecil. Dua tips di bawah ini dapat anda coba dalam
meminimalisasi muntah saat si kecil sudah meminum susu.
- Usai minum susu jangan langsung membaringkannya di tempat tidur bayi. Lebih baik Anda menggendongnya dengan posisi tubuh si Kecil tegak. Gendong dia sekitar setengah jam setelah menyusu agar cairan bisa turun dengan sempurna.
- Tiap setelah mengonsumsi apa pun, biasakan untuk menyendawakan bayi Anda
Untuk dapat mengatasi muntah yang normal, maka anda dapat membawanya ke dokter untuk memperoleh penanganan secara lebih lanjut.
Akan
tetapi sebagai langkah awal, maka anda dapat memberikannya cukup
cairan, akan tetapi hindarilah memberikannya jus buah. Terkadang jus
buah dapat memperparah kondisi, terutama jika bayi anda sedang mengalami
diare.
Dehidrasi
juga dapat dicegah dengan cara memberikan cairan oralit atau
elektrolit. Akan tetapi pemberian oralit pada bayi secara sekaligus
dapat menghilangkan keinginan bayi untuk muntah.
Berikanlah
kembali asupan sesudah si kecil berhenti muntah atau kondisi perutnya
terlihat sudah baikan. Meskipun demikian, berikanlah asupan sedikit demi
sedikit. Untuk dapat mengetahui secara lebih jelas tentang muntah bayi
yang normal dan abnorma, maka anda dapat berkonsultasi terlebih dahulu
kepada dokter.
Cara Membedakan Muntah Bayi yang Normal dan Abnormal Menurut Dokter Bayi
4/
5
Oleh
Admin