Reproduksi Virus Artikel Lengkap
Ilmupedia.web.id - Reproduksi Virus| Virus
berkembang biak dengan dua proses reproduksi yaitu reproduksi siklus
litik dan reproduksi siklus lisogenik. dimana pada umumnya reproduksi
virus terdiri atas lima tahap. Virus berkembang biak dengan cara
replikasi atau perbanyakan diri dalam sel inang. Energi dan bahan untuk
sintesis protein virus adalah berasal dari sel inang. Virus membawa asam
nukleat yang membawa informasi genetik dengan menyandikan semua
makromolekul pembentukvirus di dalam sel inang sehingga virus baru yang
terbentuk memilikisifat yang sama dengan virus induk.
Ciri
virus yang dapat bereproduksi adalah begitu interaksi dengan sel inang,
maka virion akan pecah dengan berbentuk partikel-partikel turunan
virus. Keberhasilan virus bereproduksi bergantung dari jenis virus dan
kondisi pada ketahanan sel inang. Seperti diatas telah dinformasikan,
reproduksi virus terdiri atas lima tahap, yaitu tahap adsorpsi, tahap
penetrasi, tahap sintesis (eklifase), tahap pematangan, dan tahap
lisis.
Reproduksi Virus
1. Tahap Adsorpsi
Virion
(partikel lengkap virus) menempel pada bagian reseptor spesifik sel
inang dengan menggunakan serabut ekornya. Reseptor merupakan molekul
khusus pada membran sel inang yang dapat berinteraksi dengan virus.
Molekul-molekul reseptor untuk setiap jenis virus yang berbeda-beda,
dapat berupa protein untuk Picornavirus atau oligosakarida untuk Orthomyxovirus dan Paramyxovirus.
Ada atau tidaknya reseptor menentukan patogenesitas virus (mekanisme
infeksi dan perkembangan penyakit), seperti virus polio yang hanya dapat
melekat di sel susunan saraf pusat dan saluran usus primata. Virus HIV
dan reseptor T CD 4 yang saling berikatan pada sel sistem imun. Virus
rabies dan reseptor asetilkolin yang diduga saling berinteraksi.
2. Tahap Penetrasi
Tahap
penetrasi adalah selubung ekor berkontrasi dengan membuat lubang yang
dapat menembus dinding dan juga membran sel yang selanjutnya, virus
menginjeksikan materi genetiknya ke dalam sel inang sehingga kapsid
virus menjadi kosong (mati).
3. Tahap Sintesis (Eklifase)
Pada
tahap sintesis, DNA sel inang dihidrolisis dan juga dikendalikan oleh
materi genetik virus untuk membuat asam nukleat (salinan genom) dan
protein komponen virus.
4. Tahap Pematangan
Hasil
dari sinstesis tersebut yang berupa asam nukleat dan protein dirakit
dengan menjadi partikel-partikel virus yang lengkap sehingga akan
terbentuk virion-virion baru
5. Tahap Lisis
Fag
menghasilkan lisosim, yaitu enzim perusak dinding sel inang. Rusaknya
pada dinding sel inang mengakibatkan terjadinya osmosis dalam sel inang,
sehingga sel inang menjadi membesar dan akhirnya pecah. Partikel virus
yang baru keluar dari sel akan menyerang sel inang lainnya.
Reproduksi Virus Secara Litik dan Lisogenik
a. Reproduksi Virus Secara Siklus Litik
Siklus
litik terjadi bila pertahanan sel inang lebih lemah dibandingkan daya
infeksi virus sehingga tahap adsorpsi, penetrasi, sintesis, pematangan
dan lisis dapat berlangsung secara cepat. Virus yang mampu bereproduksi
dengan siklus litik disebut dengan virus virulen. Pada siklus litik, sel inang pecah dan akan mati dengan terbentuk virion-virion baru.
b. Reproduksi Virus Secara Siklus Lisogenik
Siklus
lisogenik terjadi bila sel inang memiliki pertahanan yang lebih baik
dibandingkan daya infeksi virus sehingga sel inangtidak segerah pecah,
bahkan dapat bereproduksi secara normal (membelah diri). Pada siklus
lisogenik, terjadi replikasi genom virus, tetapi tidak menghancurkan sel
inang. DNA fag berinteraksi ke dalam kromosom sel inang dengan
membentuk profag. Apabila sel inang yang mengandung profag
tersebut membelah diri untuk bereproduksi, maka profag dapat diwariskan
kepada kedua sel anaknya.
Profag
di dalam sel inang dapat menjadi aktif dan keluar dari kromosom sel
inang untuk memasuki tahap-tahap dalam siklus litik. Virus yang dapat
bereproduksi dengan siklus lisogenik dan litik disebut dengan virus temperat, misalnya fag Æ›. fag Æ› mirip dengna fag T4, tetapi ekornya hanya memiliki satu serabut ekor yang lebih pendek.
Pada siklus lisogenik terjadi peristiwa berikut...
- Tidak terbentuk virion baru
- Sel inang mengandung profag (gabungan DNA virus dengan kromosom sel inang).
- Sel inang tidak rusak atau tidak mati, bahkan dapur membelah diri
Keterangan :
1. Tahap pelekatan : fag melekat pada suatu bakteri
2. Tahap penetrasi : DNA fag dimasukkan ke dalam sel inang.
Siklus litik :
3. Tahap replikasi dan sintesis : sel membuat komponen virus
4. Tahap pematangan yang diikuti tahap pelepasan : terbentuk partikel virus yang utuh dan sel inang pecah
Siklus lisogenik :
3. DNA fag disisipkan pada kromosom sel bakteri
4. Kromosom yang telah tersisipi profag mengadakan replikasi yang terjadi terus-menerus selama ada pembelahan sel
5. Pada kasus yang jarang terjadi. profag dapat memisahkan diri dari kromosom sel bakteri untuk memasuki siklus litik
Demikianlah informasi Reproduksi Virus. Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat baik itu reproduksi virus secara umum, reproduksi virus dengan siklus litik, reproduksi virus dengan siklus lisogenik. Sekian dan terima kasih. "Salam Berbagi Teman-Teman".
1. Tahap pelekatan : fag melekat pada suatu bakteri
2. Tahap penetrasi : DNA fag dimasukkan ke dalam sel inang.
Siklus litik :
3. Tahap replikasi dan sintesis : sel membuat komponen virus
4. Tahap pematangan yang diikuti tahap pelepasan : terbentuk partikel virus yang utuh dan sel inang pecah
Siklus lisogenik :
3. DNA fag disisipkan pada kromosom sel bakteri
4. Kromosom yang telah tersisipi profag mengadakan replikasi yang terjadi terus-menerus selama ada pembelahan sel
5. Pada kasus yang jarang terjadi. profag dapat memisahkan diri dari kromosom sel bakteri untuk memasuki siklus litik
Demikianlah informasi Reproduksi Virus. Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat baik itu reproduksi virus secara umum, reproduksi virus dengan siklus litik, reproduksi virus dengan siklus lisogenik. Sekian dan terima kasih. "Salam Berbagi Teman-Teman".
Belum ada Komentar untuk "Reproduksi Virus Artikel Lengkap"
Posting Komentar