Naungan Tanaman Kopi | Kebaikan maupun keguanan pohon naungan
Ilmupedia.web.id - Naungan
ini sebenarnya hanya diperlukan bagi tanaman kopi yang ditanam di
daerah-daerah yang kurang subur. Sebab tanaman kopi sendiri sebenarnya
bisa ditanam tanpa naungan. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan
daerah-daearah yang kurang subur adalah pada daerah yang kering apabila
kita menanamnya di perkebunan.
Disamping itu juga, kalau semakin baik tanaman kopi tersebut, maka semakin tidak perlu kita mempergunakan naungan.
Sebab kalau terlalu gelap maka respon terhadap pemumupukan akan berkurang.
Kebaikan maupun keguanan pohon naungan adalah sebagai berikut:
- Mengurangi penyinaran langsung, hingga dengan demikian maka humus tidak akan cepat hiang;
- Mengurangi erosi;
- Mencegah embun upas (frost) pada daerah0daerah tinggi;
- Sebagai bahan sumber organik;
- Megurangi pertumbuhan rumpai;
- Sumber bahan bakar, ini diperlukan nanti pada saat pengeringan kopi.
Keburukan maupun dampak negatif adanya pohon naungan:
- Saingan air dan zat hara tanah;
- Mengurangi rangsangan pembuangan;
- Perlu pemeliharaan dan pengaturan;
- Kadang-kadang menjadi inang hama dan penyakit
Oleh karena itulah maka pohon pelindung atau naungan ini harus memenuhi beberapa syarat, anatara lain adalah :
- Berakar dalam, ini untuk memperkecil saingan air dan zat hara;
- Mudah diatur secara periodik agar tidak menghambat pembuangan;
- Tidak menjadi tanaman inang hama atau penyakit kopi;
- Termasuk jenis leguminosa;
- Menghasilkan banyak bahan organik;
- Menghasilkan banyak kayu bakar yang baik dalam arti nilai bakarnya tinggi.
Lalu
kegunaan dari pohon pelindung sementara dan pohon pelindung tetap itu
adalah, bahwa pohon pelindung sementara dipergunakan untuk memberi
naungan kepada tanaman kopi seblum pohon pelindung tetap dapat berfungsi
dengan baik.
Beberapa jenis pohon pelidung sementara yang baik buat tanaman kopi adalah:
- Flemingia Congesta;
- Leucaena Glauca;
- Crotalaria Anaggyroides;
- Crotalaria Usaramoensis;
- Tephrosia Candida;
- Tephrosia Vogelii;
- Desmodium Gyroides;
- Acacia Villosa
Acacia
Villosa ini baik sekali ditanam ditempat-tempat yang sukar ditumbuhi
oleh lamtoro. Sedangkan untuk daerah-daerah nematoda, hendaknya kita
pakai saja Crotalaria dan kalau untuk tempat yang tempatnya tinggi dan
lebih dari 1000 meter dpl, sebaiknya memang dipakai jenis Tephrosia
karena akan cepat tumbuh.
Kemudian kalau untuk pohon naungan atau pohon pelindung yang tetap biasanya akan digunakan:
- Lamtoro atau Leucaena Glauca;
- Dadap/Erythrina Subumbrans dan Dadap Serep atau E. Mocropteryx;
- Sengon.
Akan
tetapi kalau untuk perkebunan maka praktis pemakaian dadap tidak
diperguakan. Hal ini disebabkan karena pohon dadap memiliki tajuk yang
sukar untuk diatur serta banyak mengalami serangan hama dan penyakit.
Selain itu, Pohon Dadap juga dinilai tidak memberi menjadi kayu bakar
yang baik dan tidak bernilai tinggi.
Kemudian
kalau sengon ini hanya dipakai di daerah-daerah tinggi yang
ketinggiannya lebih dari 1000 meter sampai dengan 1500 meter, sebab di
daerah-daerah tersebut Pohon Lamtoro akan tumbuh dengan lambat.
Pengaturan Pohon Naungan/Pelindung
Untuk
pengaturan pohon pelindung yang tetap, dilakukan melalu pemangkasan.
Adapun tujuan pengaturan pohon pelindung ini terutama untuk:
1. Memberi cahaya matahari;
- Untuk merangsang pembentukan rimordia bunga
- Primordia bunga terbentuk pada akhir musim penghujan dan awal kemarau antara bulan April, Mei, dan Juni.
2. Mempermudah peredaran udara dalam pertanaman;
- Bila cabang pohon pelindung terlalu rendah dan rimbun, udara akan sukar beredar.
- Peredaran udara penting untuk penyerbukan, terutama sekali bagi tanaman kopi jenis robusta yang memerlukan penyerbukan bersilang.
3. Mengurangi kelembaban udara selama musim penghujan;
- Bila terlalu lembab, maka akan mengakibatkan banyak buah yang gugur. Biasanya akan mencapai 20 – 30 persen.
- Untuk mencegah agar pertumbuhan cabang-cabang primair tidak lemah.
Pemangkasan Pohon Pelindung
Untuk
pohon pelindung ini harus kita usahakan agar cabangnya paling rendah
adalah dua kali dari pohon kopi itu sendiri. Sehingga dengan demikian
maka semakin tinggi pohon kopi tersebut, semakin tinggi pula cabang
pohon pelindung itu kita pangkas.
Pengaturan Pemangkasan:
Pemangkasan
ini dilakukan pada awal musim penghujan, adapun caranya adalah memotong
batangnya, pemotongan ini dilakukan 50% dari jumlah pohon naungan.
Pemenggalan ini dilakukan dengan secara bergiliran setiap tahunnya. Ini
bisa dilakukan secara larikan atau silangan. Kalau pelindung untuk
tanaman kopi jenis Robusta sambungan atau klonal maka pemangkasan
pelindungnya dipangkas secara silangan. Hal ini untuk mengarahkan dan
mendorong angin supaya memotong barisan klon yang berlainan.
Pengaturan
ini kalau tidak kita gunakan sistem pemenggalan, kita juga bisa
mempergunakan sistem rempesan, artinya, kalau pada musim penghujan maka
akan banyak cabang-cabang yang tumbuh, maka pada akhir musim penghujan
cabang-cabang tersebut akan di rempe (dipotong), ini untuk merangsang
pembentukan Primordia bunga kopi. Rempesan ini terutama ditujukan pada
pohon-pohon yang tidak dipenggal, namun juga pada pohon-pohon yang telah
dipenggal pada awal musim penghujan. Itupun kalau pertumbuhan cabangnya
terlalu banyak.
Penjarangan
Apabila
tanaman kopi telah menutup dengan pertumbuhan yang baik. Sehingga dapat
memberi perlindungan satu dengan lainnya maka jumlah pohon pelindung
dapat diperpanjang.
Intensitas
penjarangan ini tergantung dari jenis pohon naungan dan sistem jarak
tanam kopi. Untuk mengatasi kemungkinan-kemungkinan diluar perhitungan,
penjarangan ini dapat dilakukan dengan memotong lamtoro pada tinggi
kurang lebih 1 metr. Hal ini dilakukan bahwa nantinya kalau dalam
keadaan darurat masih bisa ditumbuhkan lagi.
Belum ada Komentar untuk "Naungan Tanaman Kopi | Kebaikan maupun keguanan pohon naungan"
Posting Komentar